Wed. Sep 17th, 2025

Anjing adalah hewan peliharaan yang setia dan penuh kasih sayang. Namun, sama seperti manusia, anjing juga dapat mengalami berbagai gangguan kesehatan, termasuk masalah kulit. Salah satu penyakit kulit yang cukup sering menyerang adalah infeksi jamur Malassezia pachydermatis. Kondisi ini lebih dikenal dengan sebutan malassezia pada anjing, yaitu infeksi yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebih jamur alami yang sebenarnya ada di kulit anjing.

Infeksi jamur ini dapat menyebabkan rasa gatal, bau tidak sedap, hingga kerontokan bulu. Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ini bisa berkembang semakin parah dan mengganggu kualitas hidup anjing. Oleh karena itu, pemilik perlu memahami apa saja ciri-ciri infeksi jamur Malassezia agar dapat melakukan deteksi dini.

Apa Itu Malassezia pada Anjing?

Malassezia pada anjing adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan jamur Malassezia pachydermatis. Jamur ini sebenarnya merupakan flora normal pada kulit anjing, artinya keberadaannya wajar dan tidak selalu berbahaya. Namun, ketika kondisi tubuh anjing lemah, daya tahan menurun, atau lingkungan kulit terlalu lembap, jamur bisa berkembang tidak terkendali sehingga menimbulkan penyakit.

Infeksi Malassezia bisa muncul di berbagai area tubuh, terutama yang lembap dan tertutup, seperti telinga, lipatan kulit, leher, ketiak, dan di antara jari-jari kaki.

Ciri-Ciri Infeksi Jamur Malassezia pada Anjing

Ada beberapa tanda khas yang dapat membantu pemilik mengenali infeksi ini. Berikut ciri-ciri yang paling umum:

  1. Gatal Berlebihan

Anjing yang terkena Malassezia biasanya menunjukkan rasa gatal yang intens. Mereka sering menggaruk, menggigit, atau menjilat area tubuh tertentu hingga menyebabkan iritasi dan luka.

  1. Bau Tidak Sedap

Salah satu tanda paling khas adalah bau apek atau menyengat yang muncul dari tubuh anjing. Bau ini berasal dari produksi minyak berlebih pada kulit yang bercampur dengan pertumbuhan jamur.

  1. Kulit Kemerahan dan Meradang

Kulit yang terinfeksi terlihat memerah, meradang, dan terkadang disertai bengkak. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menimbulkan infeksi sekunder akibat bakteri.

  1. Bulu Rontok

Infeksi jamur membuat bulu di sekitar area yang terinfeksi mudah rontok. Akibatnya, terlihat bercak botak pada tubuh anjing.

  1. Kulit Menghitam dan Menebal

Pada kasus kronis, kulit anjing bisa berubah warna menjadi lebih gelap, menebal, dan kasar. Kondisi ini dikenal dengan istilah hiperpigmentasi.

  1. Kulit Berminyak atau Bersisik

Infeksi Malassezia juga menyebabkan produksi minyak berlebih, membuat kulit tampak berminyak. Sebaliknya, pada beberapa kasus, kulit terlihat kering dan bersisik.

  1. Infeksi Telinga

Malassezia sering menyerang telinga anjing. Tanda-tandanya meliputi gatal pada telinga, keluarnya cairan berwarna cokelat gelap, bau tidak sedap, hingga anjing sering menggelengkan kepala.

  1. Lesu dan Tidak Nyaman

Anjing yang terus merasa gatal dan terganggu bisa menjadi lebih lesu, kehilangan nafsu makan, dan tidak seaktif biasanya.

Faktor Penyebab Infeksi Malassezia

Beberapa faktor yang dapat memicu pertumbuhan berlebih jamur Malassezia pada anjing antara lain:

  • Kelembapan tinggi

Anjing yang sering basah atau hidup di lingkungan lembap lebih rentan.

  • Alergi kulit

Alergi makanan atau lingkungan bisa melemahkan pertahanan kulit.

  • Gangguan imun

Anjing dengan sistem kekebalan tubuh lemah lebih mudah terinfeksi.

  • Penyakit hormonal

Hipotiroidisme dan gangguan hormon lain dapat meningkatkan risiko.

  • Kurangnya kebersihan

Jarang dimandikan atau lingkungan yang kotor memperparah pertumbuhan jamur.

Dampak Jika Tidak Ditangani

Jika infeksi malassezia pada anjing tidak segera ditangani, dampaknya bisa serius:

  1. Rasa gatal parah yang membuat anjing stres.
  2. Infeksi sekunder akibat bakteri yang masuk ke luka terbuka.
  3. Kerontokan bulu luas yang memengaruhi penampilan dan kenyamanan anjing.
  4. Penurunan kualitas hidup, karena anjing menjadi lesu, tidak aktif, dan mudah marah.
  5. Penyebaran ke area tubuh lain, sehingga pengobatan lebih sulit.

Cara Mengatasi Infeksi Malassezia pada Anjing

Jika anjing menunjukkan tanda-tanda infeksi, segera bawa ke dokter hewan. Penanganan biasanya meliputi:

  • Shampo khusus antijamur

Digunakan untuk membersihkan kulit dan membunuh jamur.

  • Obat topikal

Salep atau semprotan antijamur untuk area terinfeksi.

  • Obat oral

Jika infeksi parah, dokter mungkin meresepkan obat antijamur yang diminum.

  • Obat antiinflamasi

Untuk mengurangi rasa gatal dan peradangan.

  • Pengobatan penyakit dasar

Jika infeksi dipicu oleh alergi atau gangguan hormon, kondisi tersebut juga harus ditangani.

Cara Mencegah Infeksi Malassezia

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Berikut langkah yang bisa dilakukan:

  1. Rutin memandikan anjing dengan shampo yang sesuai.
  2. Mengeringkan tubuh anjing setelah mandi atau terkena hujan agar tidak lembap.
  3. Menjaga kebersihan lingkungan, termasuk kandang, alas tidur, dan mainan.
  4. Memberikan makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
  5. Pemeriksaan rutin ke dokter hewan untuk mendeteksi masalah kulit sejak dini.

Malassezia pada anjing adalah infeksi jamur yang sering menyerang kulit dan telinga anjing. Ciri-ciri yang harus diwaspadai meliputi gatal berlebihan, bau tidak sedap, kulit merah dan berminyak, bulu rontok, hingga infeksi telinga. Penyakit ini bisa menurunkan kualitas hidup anjing jika tidak segera ditangani.

Dengan mengenali ciri-ciri sejak dini, memberikan perawatan medis yang tepat, serta menjaga kebersihan dan kesehatan anjing, infeksi Malassezia dapat dicegah maupun diatasi. Sebagai pemilik, kepedulian dan perhatian Anda sangat penting agar sahabat berbulu tetap sehat, nyaman, dan bahagia.

By Vicky