Cerita Santai Tentang Home Decor di Rumah Sendiri

Saya masih ingat pertama kali benar-benar “jatuh cinta” sama dunia dekorasi rumah. Bukan saat lihat katalog mahal, tapi waktu main ke rumah teman di Surabaya Barat. Dari luar fasadnya biasa saja, rumah cluster yang sering kita lihat di komplek-komplek baru. Tapi begitu pintu dibuka, suasananya langsung berubah: hangat, modern, dan kerasa banget kalau setiap sudut tuh dipikirin.

Ada pajangan kecil dari kayu, kain motif etnik di sofa, sedikit sentuhan tanaman hijau, dan pencahayaan yang nggak terlalu terang, tapi cukup bikin ruangan terasa hidup. Di situ saya baru ngeh, ternyata konsep home decor Indonesia itu bisa dibawa ke rumah modern tanpa harus kelihatan “ramai” atau berlebihan. Tetap minimalis, tapi tetap berkarakter.

Banyak orang yang tinggal di Surabaya punya keinginan yang sama: rumah ingin terasa rapi, estetik, tapi tetap nyaman buat dipakai keluarga. Cuma seringnya bingung mulai dari mana. Mau beli dekorasi satu-satu, takut nggak nyambung. Mau langsung pakai jasa desain interior rumah, takut hasilnya terlalu formal dan nggak merepresentasikan diri sendiri.

Home Decor Indonesia: Modern Tapi Masih Ada Rasa Lokal

Kalau ngomongin home decor, pikiran kita biasanya langsung lari ke gaya Skandinavian, Japandi, industrial, dan teman-temannya. Padahal, kita ini tinggal di Indonesia, punya kekayaan bentuk, tekstur, dan warna yang luar biasa. Tinggal pintarnya bagaimana menggabungkan elemen lokal itu dengan gaya dekorasi interior yang modern dan minimalis.

Bayangin ruang keluarga dengan warna dasar netral, misalnya putih, krem, atau abu lembut. Lalu ditambah karpet tenun motif tradisional, cushion dengan pattern etnik halus, dan pajangan dinding dari anyaman atau kayu. Sentuhan kecil seperti ini sudah cukup bikin dekorasi rumah Indonesia terasa hidup tanpa perlu memenuhi ruangan dengan banyak barang.

Ini juga yang sering jadi ciri khas home decor minimalis ala desainer yang paham konteks lokal: mereka nggak sekadar ikut tren luar negeri, tapi tetap bawa rasa Indonesia ke dalam ruang. Hasilnya, rumah terasa modern, tapi tetap “kita banget”.

Dari Scroll Inspirasi ke Eksekusi yang Serius

Di era sekarang, rasanya hampir semua orang punya kebiasaan yang sama saat mau mengubah tampilan rumah.
Stepnya kurang lebih begini:

  • Scroll Instagram, Pinterest, TikTok, cari inspirasi dekorasi interior.

  • Save banyak foto home decor modern yang cakep-cakep.

  • Lalu pelan-pelan sadar: “Ini kok kalau dikerjain sendiri kayaknya ribet juga ya.”

Nah, di titik ini biasanya banyak orang Surabaya mulai cari partner, entah itu desainer interior atau studio yang bisa bantu mewujudkan ide dekorasi rumah Indonesia versi mereka. Di sinilah nama Marco Interior sering muncul di obrolan. Mereka bukan cuma mikirin layout besar seperti kitchen set atau kamar tidur, tapi juga detail home decor: pemilihan material, tekstur, dan aksen-aksen kecil yang bikin ruangan terasa punya cerita.

Saya pribadi pernah diskusi dengan salah satu tim interior, dan rasanya enak karena mereka nggak memaksakan satu gaya tertentu. Mereka lebih banyak nanya: kebiasaan di rumah seperti apa, suka warna apa, lebih sering kumpul di ruang keluarga atau di area makan, dan seterusnya. Dari obrolan semacam itu, desain dekorasi interior Surabaya bisa jadi lebih personal.

Di salah satu sesi riset, saya juga sempat lihat beberapa referensi home decor indonesia yang memadukan unsur lokal dan modern dengan seimbang, dan dari situ baru terasa bedanya proyek yang ditangani tim profesional—bukan hanya soal tampilan di foto, tapi juga bagaimana ruangan itu dipakai sehari-hari oleh penghuninya. Nuansa, kenyamanan, dan alur ruangnya terasa lebih terencana.

Gaya Home Decor yang Cocok untuk Rumah di Surabaya

Kalau kamu lagi mikir mau mulai dari mana, beberapa pendekatan ini bisa jadi gambaran awal sebelum ngobrol lebih jauh dengan desainer:

  1. Netral modern dengan aksen etnik
    Dinding dan furnitur utama dibuat simple, warna lembut, lalu diberi aksen seperti bantal bermotif, vas keramik lokal, atau artwork yang terinspirasi dari budaya Indonesia. Ini cocok buat yang suka tampilan bersih, tapi tetap ingin dekorasi rumah Indonesia muncul halus di beberapa spot.

  2. Tropical warm yang adem
    Surabaya panas, jadi gaya tropical yang adem dan santai selalu menarik. Mainkan tanaman indoor, tekstur rotan, kayu, dan kain-kain lembut untuk menciptakan suasana santai. Desain interior rumah seperti ini bikin kita betah duduk lama di ruang keluarga.

  3. Japandi x Nusantara
    Banyak yang sekarang suka gaya Japandi (Japanese-Scandinavian) karena simpel dan rapi. Nah, gaya ini sebenarnya cocok banget dikawinkan dengan aksen Nusantara. Bentuk furnitur tetap minimal, tapi materialnya bisa pakai kayu lokal, motif kain Indonesia, atau aksesori yang terinspirasi dari kerajinan tradisional.

Yang menarik, ketika kamu bekerja sama dengan jasa interior di Surabaya yang memang terbiasa mengerjakan home decor seperti ini, biasanya mereka sudah punya feel: sudut mana yang bisa diberi aksen, mana yang sebaiknya dibiarkan lapang, dan jenis material apa yang cocok dengan iklim serta gaya hidup penghuninya.

Peran Marco Interior dalam Menerjemahkan Karakter Penghuni

Di balik dekorasi yang kelihatan “natural”, sebenarnya ada proses yang cukup serius. Mengatur proporsi, memilih warna, memadukan tekstur, sampai hal kecil seperti tinggi sofa atau posisi lampu, semua itu butuh perhitungan. Marco Interior sebagai jasa desain interior Surabaya biasanya tidak hanya bicara soal estetika, tapi juga fungsi.

Misalnya, untuk keluarga muda yang sering kerja dari rumah, ruang tamu bisa sedikit “disulap” jadi area kerja yang tetap estetik. Atau untuk rumah yang sering dipakai kumpul keluarga besar, zona duduk diperluas, pemilihan sofa dan kursi disesuaikan supaya tetap nyaman dan rapi. Inspirasi dekorasi rumah yang awalnya hanya berupa moodboard, pelan-pelan diterjemahkan jadi desain real yang bisa diukur, dipesan, dan dipasang.

Di level ini, home decor modern bukan lagi sekadar pasang pajangan, tapi bagian dari strategi penataan ruang. Hasil akhirnya, rumah kelihatan rapi dan stylish, tapi tetap mudah dirawat dan enak dipakai setiap hari.

Biar Nggak Overwhelm: Mulai dari Satu Ruangan Dulu

Kalau kamu termasuk yang mudah overwhelmed lihat terlalu banyak referensi, nggak apa-apa banget untuk mulai pelan-pelan. Nggak harus langsung seluruh rumah.

Bisa dimulai dari:

  • Sudut baca kecil di ruang keluarga.

  • Area TV yang ingin ditata ulang.

  • Ruang makan yang mau dibuat lebih hangat dan mengundang.

Begitu satu area terasa “jadi” dan cocok dengan gaya hidupmu, biasanya semangat untuk menata ruangan lain akan mengikuti. Di sini, bekerja dengan tim interior yang sudah paham ritme hidup di kota seperti Surabaya akan terasa membantu. Mereka bisa bantu melihat rumahmu sebagai satu kesatuan, sehingga meski dikerjakan bertahap, benang merah gaya dekorasinya tetap terjaga.

Pada akhirnya, home decor indonesia bukan cuma soal tren atau style yang lagi ramai di media sosial. Ini tentang bagaimana kamu ingin merasa saat pulang ke rumah: tenang, hangat, dan “nyambung” dengan karakter diri sendiri. Dengan sentuhan desainer yang tepat seperti Marco Interior, cerita itu bisa tercermin dari cara sofa ditata, warna dinding dipilih, sampai detail kecil di rak yang mungkin cuma kamu dan keluarga yang benar-benar menghargainya.